Rabu, 10 Oktober 2012

Demokrat: Gabung PPI, Alasan Saan-Pasek Dicopot

Penulis : Sandro Gatra Rabu, 18 September 2013
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, selain untuk penyegaran, rotasi kepengurusan di Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat merupakan bentuk penghargaan dan pemberian sanksi dari DPP kepada anggotanya. "Pertama, kan penyegaran. Kedua, di situ juga ada reward and punishment. Ini kan menyangkut loyalitas terhadap partai," kata Syarief di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Sebelumnya, DPP Demokrat mengumumkan rotasi Fraksi Demokrat di DPR. Dua orang yang dikenal loyal terhadap mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum dicopot dari kepengurusan. Saan Mustopa dicopot sebagai Sekretaris Fraksi dan Gede Pasek Suardika dicopot sebagai Ketua Komisi III DPR. Pencopotan itu dilakukan tak lama setelah deklarasi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas. Pasek masuk dalam kepengurusan PPI sebagai Sekjen. Adapun Saan hanya menghadiri deklarasi. Syarief mengakui bahwa sikap keduanya terhadap PPI menjadi salah satu alasan pencopotan dari kepengurusan fraksi. "Bukan cuma karena menghadiri. Kita kan sudah pelajari record-nya selama ini. Pokoknya kita menegakkan kedisiplinan," katanya. Ketika ditanya apa saja rekam jejak dari keduanya yang dianggap negatif oleh DPP, Syarif hanya menjawab, "Banyaklah itu." Seperti diberitakan, ormas PPI dideklarasikan pada Minggu (15/9/2013). Mantan pengurus Demokrat ataupun yang masih menjabat hadir dalam deklarasi itu. Selama ini mereka dikenal berada di "gerbong" Anas sejak munculnya desakan agar Anas mundur sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. Mereka di antaranya mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Demokrat Ma'mun Murod dan mantan Ketua DPC Cilacap Tri Dianto. Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok juga hadir. Editor : Hindra Liauw

Selasa, 09 Oktober 2012

Partai Nasdem adalah partai yang mengusung restorasi ?


Setelah berjalan lebih kurang setahun kehadiran Partai Nasdem yang dikenal dengan jargon restorasi disambut hangat diseantero Nusantara .Rakyat rindu dengan restorasi yang diusung oleh Partai Nasdem . Rakyat  Ingin melihat adanya perubahan , baik dibidang ekonomi, sosial dan politik . Mereka ogah melihat  tingkah laku partai yang  selama  ini  dinilai tidak memperhatikan kepentingan rakyat dan arogan . Mereka bosan melihat   partai yang hanya mencari kekuasaan dan kemudian menyalahgunakan kekuasaan tersebut . Tanpa pernah benar 2 memperhatikan kepentingan rakyat .Rakyat hanya diperlukan suaranya dalam Pemilu . Makanya kehadiran Partai Nasdem mereka sambut hangat .Dengan cepat disetiap propinsi dan kotamadya serta  kabupaten berdirilah DPW dan DPD daerah masing2. Begitu pula sayap organisasi seperti Garda Pemuda Nasdem , Garnita Malahayati , serta Liga Mahasiswa Nasdem bisa hadir disetiap propinsi dan kotamadya . Tapi sangat disayangkan minggu ini tersiar kabar yang tak terduga  yang mencoreng citra dan wibawa Partai Nasdem .Ketua Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Bali, Putu Suprapti Santy Sastra, dinonaktifkan partainya. Posisinya digantikan kader perempuan lain yang sudah dilantik oleh Ketua Umum Partai NasDem, Patrice Rio Capella.
Ini sungguh seperti berita halilintar disiang bolong . Kader yang selama ini telah berjuang demikian keras untuk pembentukan empat DPD Garnita yakni Denpasar,Badung , Tabanan serta Gianyar , dipecat tanpa dapat membela diri .Dan malah kepengurusan yang dibentuknya juga telah dibubarkan .Pengurus baru Garnita Malahayati dan Garda Pemuda NasDem Bali yang baru pun sudah dilantik oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capella, pada saat Rakorwil DPW Partai Nasdem Bali, 25 Juli 2012. Santy Sastra merasa kecewa , dia merasa disakiti . Kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi , tapi tindakan2 yang tidak persuasif atau arogan sebaiknya tidak ditiru oleh Partai Nasdem . Jadilah Nasdem itu partai gaya baru yang simpatik dalam melakukan restruktur partai .Hendaknya itu dimusyawarahkan dan dilakukan secara elegan. Kita harus juga mengingat pengorbanan kader tersebut selama ini buat Partai . Jangan habis manis sepah dibuang .Karena ini nanti bisa menjadi hukum karma buat partai Nasdem . Jangan sampai Restorasi yang diusung Nasdem nanti hanya sekedar slogan kosong belaka .Kita harus punya cara baru dalam menghandel kader kita . Dari awal ini harus ditanamkan dan diperhatikan para pembuat keputusan atau policy partai .